Tuntut Kesejahteraan TNI-POLRI, Puluhan Aktivis Mahasiswa Ciputat Galang Dukungan

By Admin


nusakini.com - Ciputat - Puluhan aktivis mahasiswa yang tergabung dalam Koalisi untuk Kesejahteraan TNI POLRI-KITRA menggelar aksi simpatik dan teatrikal menuntut pemerintahan jokowi jk segera menaikkan gaji TNI POLRI minimal 50 juta perbulan. Aksi digelar didepan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta atau UIN Jakarta, Ciputat, Tangerang Selatan, Selasa (10/4/2018).

Aksi ini yang dimulai pukul 15.00 WIB didepan kampus UIN. Nampak puluhan spanduk bertuliskan "Segera Wujudkan 50 Juta Gaji TNI Polri Tanda Bangsa Merdeka". Para demonstran juga membagikan rilis pernyataan aksi kepada mahasiswa dan masyarakat pengguna jalan, yang antusias melihat jalannya aksi tersebut.

Koordinator Lapangan, Fahri Husain dalam orasinya menyebut gerakan jalanan KITRA sebagai bagian langkah perjuangan dalam mewujudkan kesejahteraan TNI-POLRI yang sudah berlangsung diberbagai wilayah sejak lima tahun lalu.

Pemiskinan yang menimpa TNI-POLRI dipicu ketiadaan konsepsi negara yang tegas terkait kesejahteraan.

"Sebabnya pemerintah hanya mematok gaji berdasarkan kebutuhan pokok alias asumsi biologis saja, habis hanya buat makan dan kenyang", ujar Fahri Korlap KITRA Ciputat. 

“Bagi KITRA, ini bukti pemerintah tidak punya rujukan konsepsional yang dibangun diatas nilai kemanusiaan dan ke-Indonesiaan, tentunya ini bencana yang sangat berbahaya bagi jutaan keluarga Indonesia", ungkap Fahri.

Fahri menambahkan Pemerintah mengabaikan hak-hak kemanusiaan TNI-POLRI, padahal penghasilan mereka adalah satu-satunya sumber ekonomi jaminan bagi keluarga, kebutuhan spiritual, social, budayanya sebagai warga Indonesia. Ulas fahri

Senada hal tersebut Aktivis UIN Rassik Sayyed dalam orasinya menegaskan bahwa KITRA ciputat akan terus menyuarakan kenaikan 50 Juta gaji TNI-POLRI.

"Siapa lagi yang akan perjuangkan nasib mereka, “TNI-POLRI adalah orang-orang terbaik fisik, mental dan psikis yang dipilih oleh Negara tapi justru diperlakukan tidak beradab”, ujar sayyed.

Sayyed menuturkan, mereka adalah pahlawan yang menegakkan konstitusi, setiap saat siaga melindungi ratusan juta jiwa, tapi siapa yang perjuangkan hak-hak mereka, hak keluarganya, hak anak cucunya saat negara rela menghabiskan anggaran untuk Inprastruktur dan lalai atas kesejahteraan pahlawan Penegak Konstitusi ini.

“TNI-POLRI sebagai warga terbaik, loyal dan sudah teken hidup mati demi negara justru cacat akibat kemiskinan, maka terlalu jauh kita menagih kewajiban Negara atas nasib ratusan juta rakyat”, tambah sayyed

Olehnya, Sayyed mengajak setiap elemen bangsa khususnya pemuda dan mahasiswa untuk turut serta bersuara menuntut tegaknya keadilan dan kesejahteraan di muka bumi Indonesia, Tanah Air tercinta,

“Gerakan ini bentuk solidaritas sesama anak bangsa”, pungkas Sayyed (p/ma)